Jumat, 22 Februari 2008

kesenangan tidak berlangsung lama!

org tua gw maunya apa sih? (lebih tepatnya lagi si nyokap).
gw mau ini ga boleh,itu ga boleh,terus gw bolehnya apa coba?!
ga bisa nih gw kaya gini terus,bisa gilaa tau ga!
sekarang udah ga bisa yg namanya jalan sama temen2 gw,ga ada gw jalan2 lagi.
sial bgt gw deh! aarrrrggghhh gw sebel ah.
kabur aja deh gw dari kehidupan gw nih ah,bt aaahhhh!
sumpah esmosi nih gw esmosi. ga ada yg bisa ngertiin gw sama sekali,ga ada!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Malaikat Pelindung

Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan. Maka, ia bertanya kepada Tuhan.
> Bayi : “Ya Allah, Engkau akan mengirimku ke Bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?”

> Tuhan : “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu.”

> Bayi : “Tapi, disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia.”

> Tuhan : “Tak apa, malaikatmu itu akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih saying, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”

> Bayi : “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?”

> Tuhan : “Malaikatmu itu, akan mebisikan kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”

> Bayi : “Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Allah? ”

> Tuhan : “Malaikatmu itu, akan membibingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa.”

> Bayi : “Namun, aku mendengar, disana ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?”

> Tuhan : “Tenang, malaikatmu akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia sering akan melupakan kepetingannya sendiri untuk keselamatanmu.”

> Bayi : “Ya Allah, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.”

> Tuhan : “Malaikatmu akan selalu mengajarkanmu keagungan-Ku dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Walau demikian, Aku akan selalu ada disisimu.”

> Bayi : “Ya Allah, aku akan pergi sekarang ke Bumi, tolong sebutkan nama malaikat-Mu yang akan melindungiku…”

> Tuhan : “Nama malaikatmu tak begitu penting. Tapi kamu akan menanggilnya dengan sebutan IBU…”

Anonim mengatakan...

Mawar untuk Ibu

Ada Seorang Pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang Ibu yang tinggal sejauh 250 km darinya, ia mengirimkan bunga itu karena sudah setahun lamanya ia tak berjumpa dengan ibunya, ia sangat rindu sekali. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu bertanya kepada gadis kecil :

> Pria : “Adik manis, kenapa kamu menangis tersedu-sedu disini, apa yang kamu sedihkan? Mungkin bapak bisa membantu kamu. ”

> Gadis kecil : “Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya Cuma punya uang Rp.500 saja, kata pemilik toko bunga ini harga bunga mawar Rp.20.000,” tentu saja uangku tak cukup untuk membeli bunga itu untuk ibu.”

Sambil tersenyum pria itu berkata:

> Pria : “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kamu mau.”

> Gadis kecil : “terima kasih Pak, aku senang sekali, akhirnya aku dapat memberikan setangkai bunga untuk ibu.”

> Pria : “kamu adalah anak yang baik, aku juga akan membelikan bunga untuk ibuku, tapi aku akan memaketkan dan mengirimnya, karena rumah ibuku sangat jauh dari kota ini. Adik kecil, maukah bapak antar kerumahmu? Bapak juga ingin bertemu dengan ibumu”

Gadis kecil itu melonjak gembira.

> Gadis kecil : “Ya tentu saja, aku mau diantar oleh bapak?”

~dalam perjalanan~
> Pria : “dimana rumah kamu Nak?”

> Gadis kecil : “belok kiri, lalu kita sudah sampai pak? ”

> Pria : “ok, disini tempatnya?”

> Gadis kecil : “iya mari kita turun, sudah sampai pak!”

Dan ternyata tempat yang dimaksud gadis itu adalah pemakaman umum, karena gadis kecil itu baru saja kehilangan seorang ibunya yang meninggal dunia. Lalu ia meletakan bunga mawar itu diatas kuburan ibunya yang masih basah.
Melihat hal ini, hati Pria itu menjadi trenyuh dan berkata pada gadis kecil itu sambil mencium keningnya “terima kasih nak, kamu telah menyadarkanku betapa berharganya seorang ibu bagi anaknya, kamu adalah anak yang baik!”
Kemudian pria itu bergegas kembali menuju toko bunga tadi dan membatalkan pengirimannya. Kemudian ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan menendarai sendiri kendaraaannya sejauh 250 km untuk menuju rumah ibunya lalu memberikan karangan bunga itu dengan tangannya sendiri.